Kisah Harut dan Marut   Leave a comment

Konon dua kali malaikat mengajutkan pertanyaan kepada Tuhan yang mengesankan kemampuan mereka mengelola bumi melebihi kemampuan manusia. Pertama, ketika Allah menyampaikan kepada mereka rencana-Nya menciptakan manusia.

Ketika itu malaikat bertanya, “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu?”

Tuhan menjawab singkat, “Sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Allah kemudian menguji mereka melalui manusia pertama yang diciptakan-Nya (Adam) dengan aneka pertanyaan yang mereka tidak dapat menjawabnya (baca QS Al-Baqarah (2): 30-32). Mereka pun mengakui ketidakmampuan mereka.

Kali kedua ketika manusia telah bertugas di bumi. Para malaikat melihat beberapa makhluk pilihan Tuhan itu melakukan aneka pelanggaran. Maka sekali lagi mereka menampakan keheranan dan dugaan kemampuannya.

Maka Allah memerintahkan mereka memilih dua orang jenis mereka untuk bertugas di Bumi. Terpilihlah Harut dan Marut. Keduanya dipersilakan menjalankan tugas-tugas yang serupa dengan tugas manusia setelah diberi kemampuan dan syahwat yang sama dengan manusia.

Tetapi belum lagi sebulan keberadaan mereka di bumi, mereka (Harut dan Marut) telah tergoda oleh seorang perempuan. Keduanya merayu perempuan itu, tapi ia (perempuan itu) enggan kecuali mereka meminum minuman keras, lalu membunuh.

Demikian terlihat kegagalan mereka. Begitulah diuraikan antara lain oleh Al-Qurthubi dalam tafsirnya ketika menafsirkan QS Al-Baqarah (2): 102. Kisah atau tepatnya dongeng ini merupakan ilustrasi tentang sikap penonton yang biasanya mempersalahkan pelaku atau pemain tanpa menyadari bahwa jika sang penonton berada di tempat pemain, maka dia akan melakukan hal serupa, bahkan mungkin lebih buruk.

(Sumber buku: Yang Ringan Yang Jenaka – M Quraish Shihab)

 

Sumber: alifmagz.com

Posted 6 Agustus 2011 by hartoyosbk in Hikayat ramadhan

Tagged with

Tinggalkan komentar